Cari Blog Ini

Selasa, 11 Januari 2011

A7X di Indonesia

 Avenged Sevenfold adalah grup musik heavy metal yang dibentuk di Huntington Beach, California pada 1999. Personelnya terdiri atas M. Shadows (vokal), Synyster Gates (lead guitar), Zacky Vengeance (guitar), Johnny Christ (bass), dan The Reverend (drum). Serta dua mantan personelnya Dameon Ash dan Justin Sane yang telah hengkan dari grup ini. Album pertama Avenged Sevenfold berjudul Sounding the Seventh Trumpet (2002), disusul album kedua Waking the Fallen (2003). Dalam album kedua grup ini tampil bersama Xl Rose, Kylie Minogue dan Chris Cornell. Disusul kemudian album City of Evil (2005) dan Avenged Sevenfold (2007). Grup yang pernah mangung di Jakarta pada 7 Agustus 2007 itu, belakangan memilih jalur musik pop. Hal ini, konon setelah menuai kritik akibat banyak karyanya 'mengadopsi' effec suara yang telah hit sebelumnya. Mereka mengaku heavy metal tidak cocok bagi dirinya, dan lebih menyukai musik pop. Bukan tugas mudah bagi AVENGED SEVENFOLD dalam menanggung beban atas keberhasilan mereka menjadi salah satu newcomer band papan atas internasional yang sukses sekarang ini. Dan semuanya harus ditunjukkan dalam album terbaru mereka dengan catatan harus mencapai keberhasilan yang lebih baik dari rilisan sebelumnya, “City of Evils“ di tahun 2005 dimana kali ini mereka mendesain lagu sedemikian rupa di sela-sela padatnya jadwal tur untuk tampil di belahan benua termasuk manggung di Indonesia dan Thailand baru-baru ini. Jalan yang paling singkat mungkin adalah dengan membuat lagu yang terdengar lebih komersil atau lebih familiar di pasar mainstream. Dan AVENGED SEVENFOLD sangat mengamini kondisi tersebut. Lihat saja bagaimana mereka sadar untuk tidak ingin menentang market yang telah mereka peroleh. Itu sebabnya album ini seperti sekuel “City of Evil“ dimana kekuatan utama AVENGED SEVENFOLD masih pada duet gitaris Synister Gates dan Zacky Vengeance serta warna vokal M. Shadows yang mendapat pengaruh utama dari Axl Roses (GUNS N’ ROSES) dan Phil Anselmo (PANTERA), apalagi di single kedua, Scream. Tidak ada konstruksi berarti pada perubahan lagu kecuali corak musik yang mengarah pada heavy metal. Namun sebelum saya mendengar musik mereka dengan lebih seksama, saya justru berpendapat kalau band ini sebenarnya telah berada di ujung ambang ide dan kreativitas. Dimulai dengan kebingungan mereka dalam memilih judul album, kemudian kover album yang sangat sederhana tinggal membalikkan warna dari kover album kedua, “Waking the Fallen“ hingga tidak ditemukannya progress musik yang lebih baik. Okay, sebut saya terlalu naif dengan menganggap mereka telah kehabisan ide atau tumpul kreatifitas. Lantas apakah dulangan popularitas dan cahaya uang menjadi faktor utama agar mereka terpaku di “City of Evil“? Yah, mereka tentu saja tidak ingin mengambil resiko keluar dari jalur eksploitasi ini. Bisa-bisa malah karir mereka yang terbunuh dengan cepat nantinya. Sebagai pembuka ada single awal Critical Acclaim dengan menempatkan instrumen organ sebagai intro. Lagu yang langsung menunjukkan style musik mereka untuk mengingatkanmu pada satu album sebelumnya. Hanya kali ini dengan sedikit lebih epic. Anyway, secara keseluruhan sebenarnya saya berpendapat album ini tidak sebaik “City of Evil“. Ini telah saya sampaikan sebelumnya di awal tulisan. Banyak lagu-lagu dengan bagian lebih lembut termasuk Gunslingerâ yang diawali irama akustik. Bedanya disini lebih banyak mendapat bantuan vokalis wanita yang salah satunya ada Shanna Crooks. Satu-satunya yang membuat saya sedikit lebih lega adalah durasi lagu mereka yang kali ini terbilang normal kecuali pada A Little Peace of Heaven yang sebenarnya justru membutuhkan banyak waktu untuk membicarakan surga dengan durasi lebih dari delapan menit sekaligus menjadi yang terpanjang. A Little Peace of Heaven pun terdengar seperti satu karangan fiksi murid sekolah dasar tentang bagaimana setiap orang saling bunuh untuk tanpa alasan dimana pada awalnya mereka hidup bersama. Sementara di lagu terakhir ada ‘Dear God‘ yang merupakan satu balada yang sepertinya mirip dengan apa yang telah mereka buat pada Seize the Day namun dengan format yang lebih lembut dan lebih membosankan. Overall, setuju atau tidak setuju saya tetap berpendapat album ini adalah bukti dari tumpulnya ide mereka dalam menulis lagu termasuk lirik. Bahkan saya rasa inilah album mereka yang paling buruk. Bisa jadi AVENGED SEVENFOLD terlalu tumpul dari konsekuensi padatnya jadwal manggung yang bukan untuk wilayah Amerika saja serta tentunya tekanan dari pihak major label bagi band ini. Tidak ada alasan bagi major label untuk tidak segera melakukan eksploitasi pada mereka. Namun jika kalian adalah fans baru Shadows dkk, silahkan kalian bersuka ria karena kalian belum mendengarkan album-album AVENGED SEVENFOLD sebelumnya. Jakarta Biasa tapi istimewa, kalimat yang tepat untuk menggambarkan hasil keseluruhan konser Avenged Sevenfold di Indonesia. Tak ada yang spektakular memang tapi mereka sangat istimewa. Konser di Tennis Indoor Senayan, Selasa (7/8/2007) dibuka dengan penampilan band trio asal Yogyakarta, Endank Soekamtie. Mereka membawakan sekitar 5 hits andalannya. Setengah jam istirahat, panggung baru dimeriahkan oleh Avenged Sevenfold alias A7X. Aksi Matthew Shadows (vokal), Synyster Gates (gitar), Zacky Vengeance (gitar), Johnny Christ (bass) dan The Rev (drum) sungguh memikat. Menjelang lagu ketiga, 'Burn it Down', Matthew menyempatkan diri menyapa pecintanya di Indonesia. Sepanjang konser mereka memang tak banyak bicara, A7X hanya berkomunikasi lewat lagu-lagunya. "Kita terima banyak email dan surat dari Indonesia sejak tahun 1999. Jadi saya pikir Indonesia pasti tahu lagu-lagu kami, bagaimana dengan yang ini," ujar Matthew. Sesaat kemudian lagu 'Unholly Confessions' pun melantun. Di lokasi konser tak lagi terlihat tempat penjualan tiket, karena sejak awal memang sudah sold out. Para calo tiket pun terbilang sangat langka. Namun penjagaan jadi super ketat dibanding konser lainnya. Untuk sampai ke tempat pertunjukan, ada 4 gerbang yang harus dilewati penonton. Masing-masing gerbang dilengkapi penjagaan ketat untuk memeriksa tiket dan barang-barang yang dibawa penonton. Konser berjalan mulus. Bisa dibilang penampilan A7X sangat biasa. Mereka tak banyak basa-basi ataupun unjuk kebolehan. Tapi penonton nyatanya terpuaskan dengan hal tersebut. Mereka terus berjingkrak dan berteriak sepanjang konser diselenggarakan. Bahkan penonton di kelas festival memilih untuk berdiri ketimbang duduk manis. Lantunan lagu-lagu A7X yang tergolong musik "keras" pun tak luput mereka dendangkan. Giliran lagu "sedikit" mellow muncul spontan mereka melambaikan tangan dan menyalakan lampu HP saat lampu meredup. Banyak musisi Indonesia yang ikut ambil bagian menonton konser ini. Sebut saja Ernest 'Cokelat' yang ditemani kekasih barunya Nirina Zubir, Desta 'Clubeighties', Eno 'Netral', J-Rock, Saint Loco, Seurieus, Tere dan banyak lagi Avenged Sevenfold atau lebih dikenal sebagai A7X atau Sevenfold, didirikan oleh Zacky Vengeance (gitar) dan M. Shadows (vokal), ketika mereka masih SMA di Orange County. Kemudian mereka mengajak The Reverend Tholomew Plague (drum), dan mereka merilis demo pada tahun 1999 Perilisan demo awal pada tahun 1999, sehingga ditetapkan sebagai tahun lahirnya Avenged Sevenfold. Pada tahun 2002 mereka kembali merilis Sounding The Seventh Trumpet yang sebelumnya pernah dirilis pada tahun 2001, dimulai dengan Masuknya Synyster Gates (gitar) pada trek prtama pada album Sounding the Sevent Trumpet. Lalu mereka menjalin kerjasama dengan Hopeless Records, dan merilis Waking the Fallen, dengan mengeluarkan hits Mainstream, Unholy Confessions. Album ini mendapat dukungan yang tinggi  

   sumber : http://profiles.friendster.com/100814360   

DAFTAR ALBUM A7X

  DAFAR-DAFTAR ALBUM A7X:

    1.Sounding the Seventh Trumpet (2001)
      Sounding the Seventh Trumpet merupakan album pertama Avenged Sevenfold. Rilisan awal album ini adalah di tahun 2001 oleh Good Life Recordings, namun pada 19 Maret 2002 Hopeless Records merilisnya kembali dengan sedikit perbedaan pada kover album plus satu lagu bonus track yakni, "To End the Rapture (Heavy Metal Version)" yang juga diisi oleh pertama kalinya oleh gitaris baru mereka, Synyster Gates
        
       Daftar Lagu:
  1. "To End the Rapture" – 1:24
  2. "Turn the Other Way" – 5:37
  3. "Darkness Surrounding" – 4:49
  4. "The Art of Subconscious Illusion" – 3:46
  5. "We Come Out at Night" – 4:45
 .6. "Lips of Deceit" – 4:09
  7.  "Warmness on the Soul" – 4:20
  8. "An Epic of Time Wasted" – 4:19
  9. "Breaking their Hold" – 1:12
 10. "Forgotten Faces" – 3:27
 11. "Thick and Thin" – 4:15
 12. "Streets" – 3:06
 13. "Shattered by Broken Dreams" – 7:04


   2.Waking the Fallen(2003)
Waking the Fallen merupakan album kedua dari Avenged Sevenfold. Album ini dirilis pada 26 Agustus 2003 oleh Hopeless Records. Pada album ini Avenged Sevenfold, mereka mengeluarkan suara metalcore terakhir mereka, walaupun di album ini lebih banyak suara halus daripada album pertama mereka, Sounding the Seventh Trumpet. Waking the Fallen adalah album pertama bagi bassis baru Avenged Sevenfold, Johnny Christ, yang hingga sekarang menjadi bassis tetap A7X, setelah kepergian Dameon Ash. Album ini terjual 370,000 kopi diseluruh dunia, dimana 310,000 kopi terjual di America.
   
     Daftar lagu:
 Semua lagu ditulis oleh Avenged Sevenfold, kecuali “Waking the Fallen” yang dibuat oleh Avenged Sevenfold dan Scott Gilman.
    1.  “Waking the Fallen” – 1:42
    2.  “Unholy Confessions” – 4:45
    3.  “Chapter Four” – 5:44
    4.  “Remenissions” – 6:06
    5.  “Desecrate Through Reverence” – 5:38
    6.  “Eternal Rest” – 5:12
    7.  “Second Heartbeat” – 7:00
    8.  “Radiant Eclipse” – 6:09
    9.  “I Won’t See You Tonight (Part 1)” – 8:58
  10. “I Won’t See You Tonight (Part 2)” – 4:44
  11. “Clairvoyant Disease” – 4:59
  12. “And All Things Will End” – 7:40


    3.City of Evil (2005)

City of Evil merupakan album penuh ketiga Avenged Sevenfold yang kali ini dirilis tanggal 7 Juni,2005 sekaligus menjadi debut mereka bersama major label Warner Brothers. Musik yang ditawarkan di album ini sangat berbeda bila dibandingkan dengan rilisan mereka di tahun 2003 yang masih memainkan metalcore dimana di album ini karakter vokal M. Shadows tidak lagi memiliki guratan scream. Sedangkan bagian gitar terdengar lebih bertechnical dalam experimen metal yang mereka usung. Karakter musik yang baru ini membuat fans lama mereka mengkritisi Avenged Sevenfold dan mencap band ini mulai masuk ke dunia komersial untuk mendapat pasar musik yang lebih umum. Meski masih rumor, namun kabarnya perubahan musik Avenged Sevenfold ini terkait dengan hilangnya teriakan vokalis M. Shadows.
 
       Daftar Lagu:
  1. "Beast and the Harlot" – 5:41
  2. "Burn It Down" – 4:59
  3. "Blinded in Chains" – 6:35
  4. "Bat Country" – 5:13
  5. "Trashed and Scattered" – 5:53
  6. "Seize the Day" – 5:33
  7. "Sidewinder" – 7:02
  8. "The Wicked End" – 7:11
  9. "Strength of the World" – 9:15
 10. "Betrayed" – 6:48
 11. "M.I.A." – 8:46


    4.Avenged Sevenfold (2007)
Avenged Sevenfold adalah album keempat dari Avenged Sevenfold, dirilis pada 30 Oktober 2007 lewat Warner Bros. Records. Album ini sebenarnya akan dirilis pada tanggal 16 oktober, tetapi ditunda 2 minggu untuk memberikan waktu lebih guna menyelesaikan bonus material dan produksi rekaman, termasuk pembuatan video musik animasi untuk lagu “A Little Piece of Heaven“. Album ini mengawali debutnya dengan menempati nomor 4 di Billboard 200. Sampai saat ini, Album Avenged Sevenfold Sudah terjual lebih dari 552,000 kpi du Amerika Serikat dan lebih dari 1,000,000 kopi di seluruh dunia. Album ini sudah mendapat predikat Gold dari RIAA.Album ini juga dikenal sebagai ‘The Black & White Album’ karena warna cover-nya,Pada 9 September, tersebar berita telah rampungnya Video Klip untuk lagu “Almost Easy“. Disutradarai oleh P.R. Brown, yang terkenal dengan kolaborasinya dengan Mötley Crüe dan Marilyn Manson, dan lainnya. Pada 12 September 2007, tanggal rilis bagi video klip “Almost Easy” diumumkan dan 6 hari kemudian pada 18 September.

        Daftar Lagu:
  1. “Critical Acclaim” – 5:15
  2.  “Almost Easy” – 3:54
  3.  “Scream” – 4:50
  4.  “Afterlife” – 5:55
  5.  “Gunslinger” – 4:11
  6.  “Unbound (The Wild Ride)” – 5:11
  7.  “Brompton Cocktail” – 4:13
  8.  “Lost” – 5:02
  9.  “A Little Piece of Heaven” – 8:01
 10. “Dear God” – 4:41


    5.Live In The LBC & Diamonds in the Rough (2008)


Live in The LBC & Diamonds in The Rough adalah album live pertama dan paket DVD yg dirilis pada tanggal 16 September 2008 oleh Avenged Sevenfold masih d bawah naungan Warner Bros Records.
DVD ini disutradarai oleh Core Entertainment’s Rafa Alcantara, yang juga bekerja pada pmbuatan lagu Critical Acclaim , 2007.
Pada tanggal 15 Agustus 2008, trailer dirilis oleh Avenged Sevenfold di saluran YouTube mereka. Pada tanggal 5 September 2008, Avenged Sevenfold merilis versi live dari “Seize The Day” dari DVD melalui account imeem mereka.
Ada dua alternatif campuran dari lagu di album self-titled:
* The CLA Mix dari “Almost Easy”
* Versi alternatif dari “Afterlife”
Live in The LBC & Diamonds in The Rough telah disertifikasi Platinum oleh RIAA. Pada tanggal 5 November 2008, CD / DVD combo bersertifikat Emas, juga mendapatkan Platinum dengan penjualan lebih dari 100.000 eksemplar.

  
  Daftar Lagu:
    Live in the LBC (DVD)
   1. “Critical Acclaim”
   2. “Second Heartbeat”
   3. “Afterlife”
   4. “Beast and the Harlot”
   5. “Scream”
   6. “Seize the Day”
   7. “Walk” (abridged) (Pantera cover)
   8. “Bat Country”
   9. “Almost Easy”
  10. “Gunslinger”
  11. “Unholy Confessions”
  12. “A Little Piece of Heaven”

  Diamonds in the Rough (CD)
   1. “Demons” – 6:17
   2. “Girl I Know” – 4:26
   3. “Crossroads” – 4:33
   4. “Flash of the Blade” (Iron Maiden cover) – 4:05
   5. “Until the End” – 4:46
   6. “Tension” – 4:51
   7. “Walk” (Pantera cover) – 5:24
   8. “The Fight” – 4:09
   9. “Dancing Dead” – 5:54
  10. “Almost Easy” (CLA Mix) – 3:57
  11. “Afterlife” (Alternate version) – 5:55







  6.Nightmare (2010)
Setelah beberapa lama mereka mengeluarkan single "Nightmare" pada 18 Juli 2010 yang nantinya akan masuk kedalam album baru mereka. Dalam single ini mereka memanggil Mike Portnoy dari Dream Theater untuk menggantikan posisi The Rev yang meninggal pada 28 Desember 2009.

      Daftar Lagu:
  1. Nightmare
  2. Welcome To The Family
  3. Danger Line
  4  Buried Alive
  5  Natural Born Killer
  6. So Far Away
  7. God Hates Us
  8. Victim
  9. Tonight The World Dies
 10. Fiction
 11. Save Me

     Bonus Track:
 Nightmare
Lost It All (Non-Album Track)

mantan personil A7X

                                  MANTAN-MANTAN PERSONIL A7X


   1. THE REV (1999-20009)

Pada tanggal 28 Desember 2009 drummer James"The Rev"Sullivan ditemukan meninggal di rumahnya pada umur 28 tahun. Hasi otopsi tidak dapat disimpulkan. Namun tanggal 9 juni 2010 diumumkan bahwa penyebab kematiannya adalah keracunan akibat penggunaan piskotropika yang dicampur - campur, sering juga disebut polydrug use atau "cross fading". Dalam pernyataan dari anggota band lainnya, mereka turut berbela sungkawa atas meninggalnya The Rev dan meminta untuk menghormati privasi keluarganya:
        It is with great sadness and heavy hearts that we tell you of the passing today of Jimmy “The Rev” Sullivan. Jimmy was not only one of the world's best drummers, but more importantly he was our best friend and brother. Our thoughts and prayers go out to Jimmy's family and we hope that you will respect their privacy during this difficult time.


Website resmi Avenged Sevenfold menampilkan pesan dari keluarga Sullivan yang menyatakan terima kasih kepada penggemarnya atas dukungan mereka:

"We would like to thank all of Jimmy's fans for the heartfelt comments that have been posted – it is comforting to know that his genius and antics were appreciated and that he was loved so much. Our hearts are broken – he was much too young to fall. Óg agus saor go deo (forever young and free)"

Di samping itu komentar tentang kematian Sullivan, manajer band Larry Jacobson mengungkapkan bagaimana Sullivan adalah orang yang begitu baik terhadap semua orang. Jacobson berkata dalam wawancara itu:

He was expressive. He'd tell you how he felt about you -- you didn't wonder because he'd put his arm around you," he said. "He knew how to tell his friends he loved them.

Selain Jacobson ada 50 lebih artis musik yang mengomentari tentang kematian The Rev.

Pada tanggal 6 Januari 2010 jenazah di makamkan di lokasi yang dirahasiakan.

Tanggal 5 Januari 2010,majalah kerrang! menulis artikel tentang kematian The Rev.Zacky Vegeance menunjukan perasaan-nya tentang kematian The Rev

"Jimmy will always be with me in everything I do. Except sitting at home being sad, so today Im going to try to start living again. foREVer.


  2.Dameon Ash — bass (2001 - 2002) MANTAN BASSIS
Dameon Ash adalah bassis ketiga untuk band setelah keberangkatan dari Matt Wendt, dan Justin Sane. Dameon adalah fitur pada rilis-ulang album pertama band, bunyi terompet Ketujuh, dan dikreditkan sebagai bermain bass di album ini. Terlepas dari kenyataan bahwa dia ditempatkan pada album ini, ada perselisihan umum bahwa ia tidak hanya pernah menjadi anggota band, tetapi tidak bermain di album tersebut. Namun, dia bermain dan merekam dengan Waking Fallen Demo (terdiri dari lagu-lagu seperti "Second Heartbeat", "Eternal Rest", "chapter four", dan "Remenissions") pada tahun 2002. Dia terus bermain musik secara live dengan band sampai dia dibebaskan pada akhir 2002.Avenged tidak pernah mengeluarkan pernyataan pada baris Dameon Ash pernah bermain untuk band mereka, namun pada berbagai situs, dia bisa dilihat dalam gambar dari awal Avenged Sevenfold pemotretan.


  3.Justin Sane- Bass (1999-2001)MANTAN BASSIS

Senin, 10 Januari 2011

Avenged Sevenfold atau seringkali disingkat sebagai A7X adalah band Hard Rock dan Metal Core yang berasal dari Huntington Beach, California.

Band ini dibentuk pada tahun 1999 di Huntington Beach, California dengan anggota asli M. Shadows, Zacky Vengeance, The Rev dan Matt Wendt. memberi nama bandnya yang referensinya berasal dari cerita Cain dan Abel dari Bible, meskipun demikian, mereka bukanlah band agamis. Saat pembentukannya, masing-masing anggota band ini memakai nama samaran yang juga merupakan nama panggilan mereka saat bersekolah di Sekolah Menegah Atas. Sebelum merilis album debut mereka, band ini merekam dua demo pada tahun 1999 dan 2000. Album pertama mereka, Sounding the Seventh Trumpet, direkam ketika para anggota band masih berumur delapan belas tahun dan juga masih bersekolah di sekolah menengah atas. album ini pada awalnya dirilis oleh perusahaan label pertama mereka, Good Life Record pada tahun 2001. Setelah gitaris Synyster Gates bergabung dengan band, pada akhir 1999 masuk ketika ia berusia 18 tahun. Lagu "To End the Rapture" direkam ulang dengan menampilkan anggota penuh band. Album ini kemudian dirilis ulang pada Hopeless Records pada tahun 2002.

Band ini lalu mulai menerima pengakuan, mereka tampil dengan band-band seperti Mushroomhead dan Shadows Fall dan bermain di Take Action Tour. Setelah bassis keempat mereka, Johnny Christ bergabung secara permanen, mereka merilis album Waking the Fallen di Hopeless Records pada bulan Agustus 2003. Band menerima pengakuan oleh Billboard dan The Boston Globe, dan juga bermain di "Vans Warped Tour". Pada tahun 2004, Avenged Sevenfold mengadakan tur kembali di "Vans Warped Tour" dan merekam video untuk lagu "Unholy Confessions "yang masuk tangga lagu di MTV2's Headbanger's Ball. Tak lama setelah merilis Waking the Fallen, Avenged Sevenfold meninggalkan Hopeless Records dan menandatangani kontrak yang diajukan oleh Warner Bros

   DAFTAR ANGGOTA:

  1.M. Shadows (Matthew Charles Sanders)

Lead singer dari Avenged sevenfold sekaligus yang menemukan bandnya. M. Shdows adalah salah satu personil asli dari Avenged Sevenfold. Nama lengkapnya adalah Matthew Charles Sanders. Dia lahir pada tanggal 31 Juli tahun 1981. Dia mendapatkan nama panggungnya karena dia seorang yang “Darker” karakter, tapi kemudian dia tidak mau nama Matt menjadi bagian dari namanya jadi dia lebih suka untuk memutuskan menamai dirinya M. Shadows. Dia mempunyai pacar bernama Valery yang pernah bernyanyi bersama KoRn. Pernah ikut band bernama Succesful Failure. Bisa memainkan drum, gitar, dan piano.

  2.Synyster Gates (Brian Elwin Haner Jr)
Lahir 7 Juli tahun 1981 dengan nama lengkap Brian Elwin Haner Jr. Bergabung dengan Avenged Sevenfold pada tahun 2001. Pernah mempunyai proyek sampingan bersama The Rev bernama Pinkly Smooth. Bersekolah di Ocean View High School. Dia mempunyai toko pakaian sendiri bernama Syn Gates Clothing. Dia juga telah memenangkan the Young Shredder Award dan the Guitarist of the Year Award. Synyster Gate juga disponsori oleh Gitar Schecter. Tatto pertamanya adalah nomor satu di jempolnya. Dia pernah menjadi tamu dan rekaman bersama dengan Good Charlotte di lagu The River. Synyster Gates juga mahir bermain piano. Dia dulu ke Musicians Institute di Hollywood California.


  3.Zacky Vengeance (Zachary James Baker)
Nama lengkapnya adalah Zachary James Baker. Lahir tanggal 11 Desember 1981. Dia sudah bermain gitar sejak umur 13 tahun menggunakan tangan kiri. Mempunyai saudara bernama Matthew dan mempunyai saudara perempuan bernama Zina. Dia juga mempunyai toko pakaian sendiri seperti Synyster Gate bernama Zacky V Presents. Mempunyai anjing bernama Ichabod C. Vengeance. Disponsori oleh Gitar Schecter. Posisinya sebagai gitar Rythem di Avenged Sevenfold. Dia juga salah satu personil asli Aveged Sevenfold dan menemukannya bersama M. Shadows. Dialah yang membuat julukan atau singkatan A7X.

4.Johnny Christ (Jonathan Lewis Seward)
Lahir pada tanggal 18 November tahun 1984 dengan nama lengkap Jonathan Lewis Seward. Personil termuda di Avenged Sevenfold. Dia tidak bersekolah di SMA yang sama dengan yang lain. Bertemu dengan mereka melalui kakak tertuanya. Johnny adalah Bassist ketiga untuk Avenged Sevenfold. Dia juga personil terpendek di band hanya 5′4″


   MANTAN ANGGOTA:

  1.The Rev (James"The Rev"Sullivan)

Pada tanggal 28 Desember 2009 drummer James"The Rev"Sullivan ditemukan meninggal di rumahnya pada umur 28 tahun. Hasi otopsi tidak dapat disimpulkan. Namun tanggal 9 juni 2010 diumumkan bahwa penyebab kematiannya adalah keracunan akibat penggunaan piskotropika yang dicampur - campur, sering juga disebut polydrug use atau "cross fading". Dalam pernyataan dari anggota band lainnya, mereka turut berbela sungkawa atas meninggalnya The Rev dan meminta untuk menghormati privasi keluarganya:

It is with great sadness and heavy hearts that we tell you of the passing today of Jimmy “The Rev” Sullivan. Jimmy was not only one of the world's best drummers, but more importantly he was our best friend and brother. Our thoughts and prayers go out to Jimmy's family and we hope that you will respect their privacy during this difficult time.

Website resmi Avenged Sevenfold menampilkan pesan dari keluarga Sullivan yang menyatakan terima kasih kepada penggemarnya atas dukungan mereka:

"We would like to thank all of Jimmy's fans for the heartfelt comments that have been posted – it is comforting to know that his genius and antics were appreciated and that he was loved so much. Our hearts are broken – he was much too young to fall. Óg agus saor go deo (forever young and free)"

Di samping itu komentar tentang kematian Sullivan, manajer band Larry Jacobson mengungkapkan bagaimana Sullivan adalah orang yang begitu baik terhadap semua orang. Jacobson berkata dalam wawancara itu:

He was expressive. He'd tell you how he felt about you -- you didn't wonder because he'd put his arm around you," he said. "He knew how to tell his friends he loved them.

Selain Jacobson ada 50 lebih artis musik yang mengomentari tentang kematian The Rev.

Pada tanggal 6 Januari 2010 jenazah di makamkan di lokasi yang dirahasiakan.

Tanggal 5 Januari 2010,majalah kerrang! menulis artikel tentang kematian The Rev.Zacky Vegeance menunjukan perasaan-nya tentang kematian The Rev

"Jimmy will always be with me in everything I do. Except sitting at home being sad, so today Im going to try to start living again. foREVer.